√ 10 Makanan Khas Papua Dengan Citarasa yang Unik dan Nikmat

Hidangan Indonesia sudah diakui kelezatannya oleh dunia. Sebut saja nasi goreng, sate dan rendang yang sudah mendunia. Dari Sabang sampai Merauke selalu ada makanan-makanan yang menjadi ciri khas setiap daerah. Alam Papua yang eksotis juga memang tidak ada habisnya untuk dieksplore. Tetapi jangan lupakan untuk mencoba makanan khas Papua.

Warisan Kuliner Mutiara Hitam

Karena Papua sangat kayak akan hasil bumi dan laut. Tidak salah jika Papua memiliki beraneka ragam makanan yang bisa kamu coba. Berikut adalah warisan kuliner mutiara hitam yang populer.

Papeda

Papeda

Siapa yang tidak tahu makanan yang satu ini? Papeda adalah salah satu olahan sagu. Di Papua masyarakatnya menggunanakan sagu sebagai makanan pengganti nasi. Papeda memang menjadi ciri khas makanan di Papua. Sebenarnya papeda juga kerap dihidangkan di wilayah sekitar Papua, yaitu Ambon dan Tidore. Biasanya saat menikmati papeda akan ditemani oleh ikan kuah kuning yang segar. Untuk membuat ikan kuah kuning tidaklah sulit. Kamu cukup membeli ikan tuna, tongkol atau mubara sebagai bahan baku. Tekstur dari papeda sendiri mirip dengan lem kertas, lengket dan kental. Apabila kamu pernah membuat olahan makanan dengan tepung tapioka (kanji) teksturnya hampir sama. Jika memakan papeda lebih baik tidak usah dikunyah karena bisa menempel di gigi.

Baca juga : Makanan Khas Pulau Nias

Sate Ulat Sagu

Sate Ulat Sagu

Karena sagu adalah makanan utama masyarakat di Papua. Maka segala hal yang berhubungan dengan sagu juga menarik untuk dicicipi. Yup, ada si besar ulat sagu. Umumnya masyarakat Papua menikmati ulat sagu saat masih fresh a.k.a mentah. Ulat sagu dapat ditemukan di dalam pohon sagu yang sudah lapuk. Masyarakat gemar menyantap beramai-ramai langsung dari pohonnya.  Kata mereka saat dimakan mentah ada rasa manis yang dikeluarkan oleh ulat sagu pada setiap gigitannya, Tapi don’t worry, ada sate ulat sagu buat kamu yang juga ingin mencoba merasakan larva kumbang merah ini. Sate ulat sagu cocok dinikmati apabila masih ragu mencoba yang mentah. Ulat sagu akan ditusuk seperti sate pada umumnya untuk kemudian dibakar dengan saus yang sudah disiapkan. Kamu bisa mencobanya dengan saus barbeque atau saus padang. Rasanya sendiri jadi mirip dengan sosis bakar.

Baca juga : Makanan Khas Sumatera Utara

Udang Selingkuh

Udang Selingkuh

Kenapa udangnya selingkuh? Udang selingkuh bukan karena si udang betulan selingkuh. Masyarakat Papua menyebut udang yang hanya ada di Togece-Wamena demikan dikarenakan capit yang dimiliki udang mirip dengan kepiting. Habitat alami udang selingkuh ada di Sungai Baliem dengan suhu yang dingin sekitar 14◦C . Udang selingkuh merupakan jenis lobster air tawar. Sebelum dimasak udang selinguh berwarna biru. Biasanya masyarakat menikmati udang selingkuh dengan digoreng, direbus atau dibakar. Karena rasanya yang sudah enak, udang selingkuh tidak perlu ditambahi terlalu banyak bumbu. Harga untuk seporsi undang selingkuh cukup mahal, tetapi layak dicoba.

Baca juga : Kuliner Khas Bengkulu

Colo-Colo

Colo-Colo

Jika Manado punya sambal dabu-dabu, Papua juga punya sambal colo-colo. Sebenarnya sambal colo-colo terinspirasi dari kota Manado dan Maluku, tetangga Papua. Masyarakat Papua sangat menyukai sambal yang satu ini. Bahan yang dipakai untuk membuat sambal colo-colo terbilang sederhana. Cukup sediakan kecap manis, ditambahkan perasan air jeruk nipis , bawang merah,tomat dan jangan lupakan cabai rawit. Sambal colo-colo paling nikmat dimakan bersama ikan bakar.

Baca juga : Kuliner Khas Sumatera Selatan

Aunu Senebre

Aunu Senebre

Makanan khas Papua yang satu ini paling mudah dijumpai di dekat pantai. Bahan dasar aunu senebre adalah ikan teri nasi yang lembut dipadu dengan irisan daun talas. Aunu senebre umumnya dinikmati saat baru matang dengan ubi atau papeda.  Ada juga varian berbeda dari aunu senebre yaitu dengan dibungkus daun pisang seperti pepes *masakan sunda. Rasa gurih dari Aunu senebre sangat cocok di lidah masyarakat Papua.

Baca juga : Kuliner Khas Kota Jambi

Kue Bagea

Kue Bagea

Banyak makan di Papua yang mendapatkan pengaruh dari tetangga dekatnya yaitu Maluku dan Sulawesi. Kue bagea merupakan kue tradisional yang terbuat dari olahan sagu. Masyarakat setempat menikmati kue Bagea di kala sore sembari ditemani oleh secangkir kopi atau teh panas. Jika mampir ke Papua sempatkan untuk mencoba kue yang satu ini.

Sarang Semut

Sarang Semut

Nama sarang semut sudah sangat terkenal manfaatnya bagi kesehatan.  Sarang  semut sendiri bukanlah sarang semut dalam arti sesungguhnya. Nama sarang semut dipilih karena tanaman Mirmekofita bentuknya menyerupai sarang semut pada bagian umbinya. Umumnya tanaman ini digunakan sebagai bahan obat anti tumor dan kanker. Tetapi tidak hanya untuk obat. Sarang semut juga bisa diolah sebagai kue. Karena rasanya yang manis masyarakat lebih suka menyantap kue sarang semut dari pada meminum obat olahannya yang memiliki rasa pahit.

Abon Gulung

Abon Gulung

Masih seputar kue khas Papua. Abon gulung merupakan kue khas Papua yang bisa di jadikan oleh-oleh.  Abon gulung dibuat mirip dengan bolu gulung, hanya saja yang membedakan adalah lapisannya. Jika pada bolu gulung biasanya akan diolesi dengan cream atau selai. Abon gulung isiannya adalah abon ayam atau sapi. Tidak mengherankan jika banya penggemar dari kue yang satu ini. Karena abon gulung memiliki teksture kue yang lembut dan rasa gurih manis dari abon.

Kue Lontar

Kue Lontar

Jika kamu penggemar pie maka kamu akan menyukai kue yang satu ini. Kue lontar merupakan kue berbahan dasar susu dan gula. Kue ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda yaitu Londtart yang berarti bulat. Resep membuat kue lontar diwariskan dari generasi ke generasi. Keaslian resep membua kue lontar menjadi makanan khas masyarakat Papua. Kamu bisa membeli kue ini di kota Sorong. Jika boleh dibilang, kue lontar merupakan pie susu. Karena bahan dasar dan cara pengolahannya sangat mirip dengan pembuatan pie pada umumnya. Kamu juga bisa mencoba membuat sendiri makanan khas Papua yang satu ini. Cukup siapkan tepung terigu, margarin, telur, susu, vanili dan gula. Kue lontar juga bisa dijadikan sebagai alterntif oleh-oleh jika berkunjung ke Papua.

Martabak Sagu

Martabak Sagu

Martabak sepertinya sudah menjadi kudapan wajib diberbagai daerah di Indonesia. Di Papua juga ada olahan martabak, yaitu martabak sagu. Seperti namanya martabak yang satu ini  diolah dari bahan sagu. Martabak sagu merupakan makanan khas dari Fakfak, Papua. Rasa manisnya berasal dari gula aren . Satu lagi yang unik dari martabak ini adalah cara memasaknya. Biasanya hanya martabak asin yang di goreng. Martabak sagu yang manis juga digoreng. Buat kamu yang mengaku sebagai penggemar martabak.  Martabak sagu tidak boleh dilewatkan untuk dicoba. Biasanya masyarakat Papua memberikan suguhan martabak sagu untuk menyambut tamu yang datang berkunjung.

Masih ada banyak lagi makanan khas Papua yang harus kamu coba. Karena terlalu banyak saya tidak bisa menuliskannya satu persatu. Silahkan mencoba nama-nama makanan khas Papua yang saya sebutkan diatas. Dijamin kamu ingin mencoba lagi dan lagi. Kalau penulis prbadi paling suka mencoba papeda dengan ikan kuah kuning dan pastinya si udang selingkuh.