Apa Itu Pengertian CSS : Sejarah, Fungsi, & Tujuan [Lengkap]

Pernahkah kamu mendengar istilah CSS dalam dunia programming komputer?. Tentu bagi orang awam istilah tersebut sangatlah asing, namun tidak untuk programmer yang memang kesehariannya berkecimpung dalam dunia tersebut. Berikut ini akan kita bahas mengenai apa itu CSS, sejarah, manfaat dan sebagainya.

Untuk lebih jelasnya kita simak penjelasannya di bawah ini:

Pengertian CSS

Apa Itu Pengertian CSS : Sejarah, Fungsi, & Tujuan [Lengkap]
Pengertian CSS

CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet yang merupakan kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun sesuai dengan urutan tertentu sehingga mampu mengatasi konflik style. CSS menjadi salah satu bahasa pemrograman web yang mengatur komponen dalam suatu web supaya web lebih terstruktur dan lebih seragam. CSS pada aplikasi pengolahan kata Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, seperti subbab, heading, bodytext, footer, images dan style lainnya untuk dan dipakai bersama-sama dalam beberapa file. CSS juga digunakan untuk memformat tampilan pada web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS mampu untuk mengatur warna body teks, ukuran gambar, ukuran border, warna mouse over, warna tabel, warna hyperlink, margin, spasi paragraph, spasi teks juga parameter lainnya. Dengan adanya CSS memungkinkan untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang sedikit berbeda.

Baca juga : Apa Itu XML ?

Cascading Style Sheets atau CSS ternyata juga bisa berguna untuk meletakkan styles yang berbeda pada lapisan yang berbeda pula. CSS yang terdiri dari style sheet yang memberitahu browser dalam menyelesaikan satu dokumen yang akan disajikan. Untuk fitur-fitur baru pada halaman web juga dapat ditambahkan dengan bantuan style sheet. Pada saat menggunakan CSS, maka tidak perlu repot-repot menulis font, size atau pun color pada setiap paragrafnya, ataupun pada setiap dokumen sekalipun. Kamu bisa membuat sebuah style sheet, dan bisa menyimpan kode tersebut sekali saja dan juga dapat kembali menggunakannya apabila suatu saat diperlukan.

Sejarah CSS

Sejarah CSS
Sejarah CSS

CSS pertama bermula sejak munculnya SGML pada tahun 1970-an. Saat itu, CSS mengalami perkembangan yang cukup pesat. Format dasar CSS yang banyak digunakan saat ini merupakan ide dari seorang programmer bernama Hakon Wium Lie yang tertanam dalam proposalnya mengenai Cascading HTML Style Sheet (CHSS) pada bulan oktober 1994. Lalui, ia bersama dengan Bert Bos mengembangkan suatu standar untuk CSS.

Pada tahun 1996, SCC resmi dipublikasikan. Pengerjaan Proyek yang juga didukung oleh seorang programer Thomas Reardon dari perusahaan software ternama, Microsoft. Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda bisa diletakkan secara berurutan, dan kemudian membentuk hubungan ayah-anak pada setiap stylenya. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Versi saat ini ada 3 versi dari CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3.

Baca juga : Apa Itu Javascript ?

Ada 3 cara untuk memasang Script CSS pada dokumen HTML yaitu:

  • External Style Sheet ( dimana file CSS berbeda dari file HTML).
  • Internal Style Sheet (Kode CSS dipasang di dalam tag head HTML),
  • Inline Style Sheet (Kode CSS langsung dipasang di tag HTML, tidak direkomendasikan).

Perkembangan CSS

1. CSS 1

Pada tanggal 17 Agustus 1996 World Wide Web Consortium (W3C) menetapkan CSS sebagai bahasa pemrograman standar dalam pembuatan sebuah web. Tujuannya yaitu untuk mengurangi pembuatan tag baru oleh Netscape dan Internet Explorer, karena kedua browser tersebut saat ini bersaing mengembangkan tag sendiri untuk mengatur tampilan pada web.

CSS 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal berikut ini :

1. Font (Jenis ketebalan).

2. Warna, teks, background dan elemen lainnya.

3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata dan huruf.

4. Posisi teks, gambar, table dan elemen lainnya.

5. Margin, border dan padiing.

2. CSS 2

Pada tahun 1998, W3C menyempurnakan CSS tahap awal dengan menciptakan standard CSS 2 yang menjadi standard sampai saat ini. Pada level CSS 2 ini, dimasukkan semua atribut dari CSS 1 dan diperluas dengan penekanan kepada International Accessibiality and Capacibilty khususnya media-specific CSS. CSS 2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam format dokumen agar bisa ditampilkan pada printer.

3. CSS 3

CSS 3 yaitu versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam mendesain website. CSS 3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna dan animasi 3D. Dengan CSS 3 para desaigner dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yaitu media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS 3 seperti Multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS-Math dan juga CSS Object Model.

Baca juga : Apa Itu Softaculous ?

Fitur terbaru CSS 3 adalah :

  • Animasi, untuk pembuatan animasi tidak memerlukan program sejenis Adobe Flash dan Microsoft Silverlight.
  • Beberapa efek teks, seperti teks berbayang, kolom koran dan juga “Word-Wrap”.
  • Beberapa efek pada kotak, seperti kotak yang ukurannya dapat diubah, transformasi 2 dimensi dan 2 dimensi, untuk sudut yang tumpul dan juga bayangan.

Kelebihan dan Kekurangan CSS :

Kelebihan dan Kekurangan CSS
Kelebihan dan Kekurangan CSS

Kelebihan CSS:

1. Update tampilan lebih mudah.

2. Beban bandwith jauh lebih kecil.

3. Modifikasi Web template lebih mudah.

4. Lebih mudah digunakan pada mobile phone.

5. Search engine yang cukup friendly

Kekurangan CSS:

1. Tampilan pada browser yang berbeda-beda.

2. Kadang juga terdapat browser yang tidak dapat support CSS (browser lama).

3. Harus tahu cara menggunakannya.

4. dibutuhkan waktu lebih lama dalam membuatnya.

5. Belum lagi ada bug atau error dalam CSS.

Fungsi CSS

Fungsi CSS
Fungsi CSS

Fungsi utama dari css sendiri yaitu untuk mendesain, merancang, merubah, dan juga membentuk halaman pada website atau blog. Dan isi dari halaman website itu adalah tag-tag html. Dimana logikanya css itu bisa mengubah tag-tag html yang sederhana sehingga bisa menjadi lebih fungsional dan juga menarik.

Baca juga : Apa Itu CDN ?

Tujuan CSS

Tujuan CSS
Tujuan CSS

Tujuan utama dari CSS dikembangakan yaitu agar dapat membedakan konten dari dokumen dan dari tampilan dokumen. Maka dari itu, pembuatan dalam pemrograman ulang web akan lebih terasa mudah dilakukan. Hal-hal yang berkaitan dalam desain web itu seperti warna, ukuran dan formatting. Dengan adanya CSS maka, konten dan desain web akan mudah saat dibedakan, jadi memungkinkan juga untuk melakukan pengulangan pada tampilan tertentu pada suatu web. Sehingga akan sangat memudahkan dalam hal membuat halaman web yang banyak, dimana pada akhirnya dapat menghemat waktu dalam pembuatan web itu sendiri.

Peran CSS

Peran CSS untuk website sangatlah penting karena tanpa adanya CSS, maka tampilan website akan membosankan atau bahkan membutuhkan waktu lama untuk loading. Jika kamu hanya bisa bergantung pada HTML untuk membuat sebuah situs, maka bukan cuma tampilan situs akan “hambar” namun juga butuh waktu lebih lama karena harus berulang kali mengetikkan perintah.

Ragam CSS

Ragam CSS
Ragam CSS

Saat belajar CSS kamu perlu mengetahui bahwa CSS sendiri dibagi menjadi beberapa macam dengan penggunaan yang berbeda-beda. Tentu saja ini dimaksudkan agar kamu mencoba untuk mempraktikkan teori yang sudah dipelajari dan tidak mengalami kekeliruan. Setidaknya ada tiga macam CSS yang sering digunakan oleh web designer. Berikut penjelasannya:

Baca juga : Apa Itu DNS ?

1. Inline style sheet

Pertama ada inline style sheet. CSS model ini yaitu CSS dengan perintah pemrograman yang letaknya ada pada objek. Contoh jika kamu ingin mengubah sebuah tulisan pada laman tertentu di website milikmu, inline style sheet CSS harus menempel pada elemen tulisan tersebut. Kamu cukup menambahkan tag <style> saja untuk menerapkan CSS tersebut.

2. External style sheet

Selain inline style sheet ada external style sheet dimana CSS ini letaknya berbeda dengan laman yang akan diubah. Cara yang lebih praktis daripada inline style sheet karena bisa menghemat ruang dan juga bisa digunakan secara berulang untuk laman web yang berbeda. Kamu bisa mengenali CSS tipe ini lewat tag <link rel>. Tag ini akan menghubungkan halaman coding pada external style sheet CSS yang terpisah.

3. Embedded style sheet

CSS model ini sama seperti inline style sheet, yang berada pada satu laman coding. Maka tidak mengherankan jika embedded style sheet juga disebut dengan internal style sheet. Umumnya CSS ini diapit oleh tag <head> </head> dan diawali dengan tag <style>. Embedded style sheet sering digunakan untuk mengatur laman web dengan tampilan yang cukup unik. Misalnya dalam satu paragraf tulisan ada kalimat yang berbeda dan hal itu terus berulang.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu CSS dan semoga menjadi manfaat.