√ 6 Tips Untuk Pemula yang Ingin Belajar Cara Berinvestasi

Bagi investor pemula usia adalah menentukan kesuksesan di kemudian hari, bisa saja dari usia mahasiswa saat yang tepat memulai investasi. Memang banyak yang mengeluh sulir membagi waktu dan modal, apalagi rata-rata mereka tergantung dari pemberian orang tua. Ya, kalau mahasiswa masih tanggungan orang tua sih biasanya masih dapat uang saku. tidak seberapa memang, itu juga mesti dibagi antara buat makan, transportasi, dan uang jajan.

√ 6 Tips Untuk Pemula yang Ingin Belajar Cara Berinvestasi

Di masa kuliah memang ada mahasiswa yang sudah kerja sambilan atau part timer.Nah, uang hasil jerih payah ini, memang biasanya dipakai buat menambah biaya hidup sehari-hari.Tetapi alangkah lebih baik kalau sebagian juga diinvestasikan. Dengan mulai investasi sejak mahasiswa, dengan goals hidup yang sewajarnya, uang yang harus diinvestasikan jadi tidak terasa banyak, karena waktunya lebih panjang dan dilakukan saat usia muda dimana kebutuhan hidup belum terlalu banyak.

Berikut ini beberapa tips yang bisa coba dilakukan untuk “memperlancar” usaha investasi meski masih berusia muda atau millenial:

Baca juga : Tips Cerdas Trading Emas

6 Tips Untuk Pemula yang Ingin Belajar Cara Berinvestasi

Belajar Memahami Risiko

Belajar Memahami Risiko

Semua jenis investasi memiliki resikonya masing-masing, mulai dari investasi dengan risiko yang rendah sampai investasi dengan resiko yang sangat tinggi seperti saham.

Apalagi jika mulai berinvestasi tanpa memahami risiko yang akan didapatkan, maka Anda bisa dengan mudah kehilangan uang.

Berinvestasilah sesuai dengan tingkat risiko yang bersedia Anda terima. Jangan berinvestasi terlalu banyak, jika Anda tidak bersedia menerima saat hasil investasi tersebut

tidak sesuai dengan harapan. Singkatnya sih, pastikan kalau mampu secara finansial. Jangan sampai nih, maunya investasi eh buat makan nggak ada.

Jadi, coba dicek lagi. Bagus kalau sudah punya catatan keuangan sendiri. Tapi, umumnya mahasiswa sih belum. Ya agak nuduh sih ini. Kalau belum punya, coba lakukan pencatatan keuangan dulu selama sebulan dua bulan, untuk melihat bagaimana kita mempergunakan uang saku yang terbatas itu. Cek, apakah kondisinya sehat? Dalam artian, untuk makan, transport, dan keperluan sehari-hari yang lainnya akan tetap terjamin, jika sebagian kita sisihkan untuk investasi.

Untuk investasi ini sebenarnya nggak butuh duit gede kok. Seratus ribu aja sudah bisa. Pastinya, bisa dong disisihkan minimal seratus ribu per bulan buat diinvestasikan. Jadi misal selama ini ada jatah buat nongkrong di kafe beberapa kali sebulan, maka nggak apa-apa kali, ngurangin nongkrong ngopinya demi investasi. Kalau sudah dicek, rencanakan nantinya untuk menyisihkan uang di depan untuk diinvestasikan. Jangan nunggu sisanya di akhir bulan. Ini demi menjamin, supaya setiap bulan kita bisa nabung terus, dan bisa diinvestasikan.

Baca juga : Tips Bermain Trading Forex

Menunggu Punya Modal

Menunggu Punya Modal

Sesudah memastikan kemampuan finansialnya cukup untuk berinvestasi, maka berikutnya adalah tentukan tujuan atau goals, mengapa kita mau berinvestasi. Tujuan ini penting, supaya nggak ngambang aja gitu nabungnya. Bukan “pokoknya ngumpulin duit, entah nanti buat apa”. No, it will not work. Bukan begitu. Tujuan akan jadi objektif proses investasi kita. Tanpa tujuan, kita akan susah termotivasi dan bakalan sering gagal fokus. Semacam pikiran, “Ah, duitnya dipake dulu aja deh. Nabung/invest-nya bulan depan lagi.” akan sering wira-wiri di kepala. Karena apa? Ya, karena nggak jelas mau buat apa.

Tapi, kalau punya tujuan jelas, misal: punya rumah sendiri di usia 25 tahun. Atau buat nikah dengan biaya sendiri nanti. Atau, biar bisa pensiun dini di usia 40 tahun (ini mahasiswanya pikirannya udah panjang bener nih, kalau sudah mikir ini sih). Any goals will do. Yang penting realistis, disertai waktu dan kalau bisa juga ada nominalnya.

Jadi, misalnya gini. Mau investasi, buat biaya nikah. Kira-kira 8 tahun lagi deh. Butuh sekitar 100 juta. Nah, ini goals yang jelas nih. Meski ya calonnya siapa, malah belum tahu. Uhuk. Nggak apa-apa, yang penting goals finansialnya jelas. Kalau sudah tahu tujuannya, pastinya kita juga langsung bisa set plan dong. Mau lewat jalan apa memenuhi target itu. Nah, kita ke poin berikutnya.

Baca juga : Tips Menggali Ide Bisnis Kreatif

Kumpulkan Informasi Sebanyak-Banyaknya

Kumpulkan Informasi Sebanyak-Banyaknya

Nah, disinilah kesempatan untuk mengenali berbagai jalan untuk menuju goals yang sudah ditentukan tadi. Mau investasi apa? Ada banyak produk investasi yang bisa dipilih, masing-masing dengan imbal dan risiko yang berbeda. Untuk pemula sih, mungkin bisa dipilih yang berisiko paling rendah. Tapi kalau memang bernyali, boleh saja kalau mau pilih yang agresif.

Untuk bisa memutuskan, pastinya kita mesti mencari informasi sebanyak-banyaknya. Bisa dengan membaca buku-buku investasi, atau membaca berita-berita online. Follow akun-akun keuangan yang sering membahas mengenai berbagai produk dan trik investasi di media sosial–Facebook, Twitter, Instagram, atau media sosial yang lain. Atau, simpel aja sih, follow akun yang punya blog ini, subscribe juga di sini, dan beli buku Investory.

Baca juga : Tips Memilih Broker yang Tepat

Pilih Produk Investasi yang Sesuai Dengan Kondisi Finansial

Pilih Produk Investasi yang Sesuai Dengan Kondisi Finansial

Bila Anda sudah mendapatkan informasi yang cukup mengenai investasi, selanjutnya pilihlah produk investasi yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan finansial yang sudah ditentukan. Memang tidak semua produk investasi ini cocok dimainkan oleh para millenial atau mahasiswa. Yang pasti tujuannya adalah berinvestasi dengan modal minim terlebih dahulu kan ?

Nah, agar investasi Anda tidak mengganggu operasional sehari-hari. Reksa dana pasar uang dan obligasi negara merupakan beberapa yang mungkin bisa dicoba untuk dipertimbangkan. Kalaupun mau mulai dengan saham, cobalah untuk mulai dengan saham-saham bluechip dan saham BUMN, karena kapitalisasinya besar sehingga tidak mudah digoreng. Atau Anda ingin mencoba investasi jangka pendek dulu? bisa saja. Yang terpenting adalah Anda sudah berani memulai berinvestasi. Biasanya investasi jangka pendek ini adalah bentuk investasi untuk rentang waktu yang lebih singkat, misalnya 1 tahun.

Atau mau langsung main saham? Bisa juga, langsung bikin akun sekuritasnya dan mulai pelajari track record saham-saham yang ada. Kan bisa mulai dengan belanja 1 lot dulu, lalu pantau. Kalau pergerakannya oke, bulan depan tambah lagi. Prinsipnya sama kok dengan nabung biasa. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Sabar dan Belajar Analisis Lebih Dalam

Sabar dan Belajar Analisis Lebih Dalam

Selalu bersabar dan jangan buru-buru cepat untung ya alias cuan. Wajar saja cuan memang jadi tujuan kita memutar uang atau berinvestasi, tapi jangan juga investasi sekarang bulan depan sudah maunya dapat duit berkali-kali lipat. Dalam perjalanan nanti, mungkin saja kita akan ngalamin yang namanya naik-turun. Sahamnya turun nilainya, P2P gagal bayar, dan sebagainya. So, siapkan diri menghadapi beberapa hambatan. Itu akan biasa terjadi. Sabar, belajar lagi, dan belajar lagi.

Jangan lupa, kita sebagai investor bertanggung jawab pada keputusan kita sendiri ya, meski kita sudah berkonsultasi dengan para pakar ataupun sudah merasa cukup bekal knowledge-nya. So, nggak berharap yang buruk-buruk terjadi sih, namun kalau ada hal yang tidak diinginkan terjadi, maka semua menjadi tanggung jawab kita sendiri sebagai investor. Belajar lagi lebih banyak untuk mengatasinya, and keep moving.

Mulai Dengan Menetapkan Tujuan

Mulai Dengan Menetapkan Tujuan

Berinvestasi tidak hanya ditujukan untuk mengembangkan dana saja, tetapi ada tujuan dibalik investasi yang dilakukan. Mulai dari jangka waktu investasi yang Anda inginkan, jumlah uang yang bersedia Anda sisihkan untuk berinvestasi, dan tujuan apa yang ingin dicapai. Misalnya saja seperti ini, Anda berinvestasi dengan tujuan untuk membayar DP rumah, membeli mobil, membeli tanah, atau biaya naik haji yang jangka waktunya sampai dengan 10 tahun ke depan.

Itu artinya, instrumen investasi yang tepat untuk Anda adalah saham dan reksadana saham yang bisa memberikan hasil yang optimal dalam jangka panjang. Namun, jika Anda berinvestasi untuk tujuan jangka pendek antara 6 bulan sampai 2 tahun.

Baca juga : Investasi Sejak Dini

Semoga artikel ini bermanfaat buat siapa saja yang ingin memulai investasi dengan modal minim, terutama para millenial atau para mahasiswa. Selain itu bisa menginspirasi Anda untuk tidak takut memulai berinvestasi. Sebab, investasi bertujuan untuk mengembangkan dana yang dimiliki dan memungkinkan Anda untuk menghasilkan pendapatan pasif. Salam Sukses !!