Standar Besaran Gaji UMR Jakarta Tahun 2019

UMR (Upah Minimum Regional) adalah standar minimum yang digunakan oleh pengusaha dan pelaku industri dalam memberikan upah pekerja/buruh. Tujuan adanya UMR adalah memastikan pekerja memperoleh upah yang layak. Informasi mengenai UMR terbaru khususnya UMR Jakarta menjadi salah satu informasi penting bagi semua orang. Pasalnya, beberapa fresh graduate akan memilih pekerjaan dengan gaji layak. Besaran gaji akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Pekerja yang menerima gaji di bawah UMR tidak akan lebih konsumtif dibandingkan dengan pekerja diatas gaji UMR. Kebutuhan yang dipenuhinya bukan hanya kebutuhan dasar tetapi kebutuhan lainnya. Tahun 2019 ini, seluruh kota atau kabupaten di Indonesia akan menetapkan besaran gaji UMR termasuk kota Jakarta. Berikut ulasan lengkap tentang besaran UMR Jakarta tahun 2019. Simak baik-baik ya.

Standar Besaran Gaji UMR Jakarta Tahun 2019

Standar Besaran Gaji UMR Jakarta Tahun 2019
Standar Besaran Gaji UMR Jakarta Tahun 2019 Hanya Ilustrasi

UMR merupakan upah bulanan terendah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap yang berlaku di satu provinsi, kota atau kabupaten. Istilah UMR berasal dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-01/Men/1999. Dalam Peraturan Menteri Kerja, UMR pertama adalah Upah Minimum Regional Tingkat 1 atau UMR Tk.1 yang berlaku di satu provinsi. UMR kedua adalah Upah Minimum Regional Tingkat 2 atau UMR Tk.2 yang berlaku di satu kabupaten atau kota. Lalu apa bedanya UMR dan gaji pokok?

Baca juga : Daftar Bank Indonesia

UMR bukan gaji pokok yang diterima pekerja. Gaji pokok adalah imbalan dasar dari pekerjaan berdasarkan skala upah yang ditentukan perusahaan. UMR ditetapkan pemerintah berdasarkan persentase kenaikan setiap tahunnya, sedangkan gaji pokok sesuai dengan kebijakan perusahaan. Perusahaan biasanya memberikan upah pekerja hanya gaji pokok saja atau gaji pokok ditambah dengan tunjangan tetap. Apabila upahnya terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap, maka minimal gaji pokok harus sebesar 75% dari upah. Menurut Pasal 41 PP Pengupahan, UMR atau upah minimum terdiri dari upah tanpa tunjangan atau upah pokok termasuk tunjangan tetap.

Ada tiga kemungkinan yang terjadi:

Gaji Umr
Gaji Umr Hanya Ilustrasi

Gaji pokok lebih besar dari UMR, artinya pengusaha memberikan gaji pokok di atas UMR. Misalkan UMR Rp 3.200.000, pekerja menerima gaji Rp 3.200.000.

Gaji pokok lebih kecil dari UMR, artinya pengusaha memberikan upah sesuai UMR dengan komponen gaji pokok dan tunjangan tetap. Misalkan UMR Rp 3.200.000, pekerja memberikan gaji pokok Rp 2.700.000 dan tunjangan tetap Rp 500.000.

Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan

Gaji pokok sama dengan dari UMR, artinya pengusaha memberikan upah sesuai UMR dengan komponen gaji pokok tanpa tunjangan. Misalkan UMR Rp 3.200.000, pekerja memberikan gaji pokok tanpa tunjangan sebesar Rp 3.200.000. Setiap perusahaan memberikan gaji sesuai UMR dan harus merevisi upah karyawan setiap tahun dengan menyesuaikan kenaikan UMR berdasarkan ketetapan Pemerintah. Misalkan, perusahaan di Jakarta tahun 2018 memberikan upah karyawan sebesar Rp 3.700.000 (UMR Rp 3.648.035). Di tahun 2019 ini perusahaan harus menyesuaikan upah karyawan sesuai dengan UMR berdasarkan keputusan Pemerintah. Namun, sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-226/Men/2000, bahwa istilah UMR dibagi menjadi 2, yakni Upah Minimum Provinsi yang merupakan upah minimum di seluruh kabupaten/kota dalam satu provinsi serta Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang berlaku di satu wilayah kabupaten/kota. Aturannya UMK nilainya harus lebih besar dari UMP sesuai dengan keputusan Gubernur.

Proses Kenaikan UMR Jakarta Tahun 2019

UMR Jakarta
UMR Jakarta Hanya Ilustrasi

Penentuan UMR terbaru menjadi penentu upah pekerja Jakarta. Namun, sebenarnya perusahaan dapat menambahkan komponen perhitungan gaji lainnya demi kesejahteraan kehidupan karyawan. Apabila pekerja merasa sejahtera dengan upah yang diberikan, karyawan tersebut dapat berkontribusi besar dan maksimal terhadap perusahaan. Sehingga perusahaan pun dapat memajukan perusahaannya secara baik. Per 1 Januari 2019, setiap wilayah di Indonesia mengalami kenaikan upah minimum sebesar 8,03% sesuai dengan Keputusan Kementerian Ketenagakerjaan. Menentukan besaran kenaikan UMR harus melalui pertimbangan yang relevan.

Baca juga : Cara membuat SKCK

Kenaikan UMR tahun 2019 berpedoman pada data inflasi yang menginjak angka 2,88% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,15%. Berdasarkan faktor tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan akhirnya memutuskan besaran kenaikan UMR sekitar 8,03%. Penetapan UMR Jakarta disesuaikan dengan surat edaran yang dikeluarkan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No SR-07/MEN/1990 tentang pengelompokan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah. Sedangkan UMP ditetapkan melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 114 Tahun 2018. Dasar komponen UMR DKI Jakarta harus meliputi tiga hal, antara lain:

Baca juga : Investasi Bitcoin

  • Upah Pokok yang sesuai dengan kesepakatan antara pekerja dan perusahaan pemberi upah. Pimpinan perusahaan wajib membayar upah pokok sesuai dengan jabatan karyawan tersebut
  • Tunjangan Tetap dibayarkan sesuai dengan kebijakan perusahaan yang disesuaikan dengan jabatan dan lamanya karyawan tersebut bekerja bersamaan dengan upah pokok. Tunjangan tetap meliputi tunjangan istri, anak, perumahan, kematian, kesehatan, makan atau transport
  • Tunjangan Tidak Tetap dibayarkan bersamaan dengan upah pokok, namun bisa diluar itu. Komponen-komponen tunjangan tidak tetap meliputi tunjangan makan atau transport. Tetapi, jika perusahaan memasukkan tunjangan makan di tunjangan tetap, maka salah satu tunjangan tersebut masuk ke dalam tunjangan tidak tetap

Ketiga komponen tersebut harus dipenuhi oleh perusahaan di Jakarta dalam menentukan upah minimum kerja sehingga karyawan perusahaan tersebut mendapatkan upah yang layak. Perusahaan yang tidak bisa memenuhi tuntutan UMR tersebut akan mendapat sanksi pidana atau penjara.

Nominal UMR Jakarta Tahun 2019 Berdasarkan Ketetapan Baru

Pengumuman perihal UMR Jakarta 2019 dilakukan pada November 2018. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Saefullah sebagai pelaksana harian Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota. Nominal UMR DKI Jakarta tahun 2019 sebesar Rp 3.940.973, sedangkan nominal DKI Jakarta tahun 2018 adalah Rp 3.648.035 rupiah. Tetapi besaran UMR tersebut dianggap masih belum dianggap layak oleh serikat pekerja. Pengumuman ketetapan UMR Jakarta 2019  bahkan diwarnai aksi buruh atau pekerja setempat. Pekerja yang turut dalam aksi tersebut mengharapkan besaran nominal UMR Jakarta mencapai Rp 4.373. 820.

Baca juga : Pengertian Pajak

Menyusul kota Jakarta, Provinsi Papua dan Sulawesi Utara juga mempunyai UMP di atas Rp 3 juta yakni sebesar Rp 3.128.170 dan Rp 3.051.076. Sedangkan, provinsi Bangka Belitung berada di urutan keempat dengan UMP sebesar Rp 2.976.705, menyusul provinsi Aceh yang berada di peringkat kelima dengan UMP sebesar Rp 2.935.985. Sayangnya, pemerintah belum bisa memenuhi tuntutan ini. Pengusaha yang tidak mampu memberikan gaji berdasarkan UMR terbaru bisa diganjar pidana dalam rentang waktu 1 hingga 4 tahun. Berapa pun perusahaan Anda yang beroperasi di Jakarta wajib mengikuti setiap informasi mengenai UMR Jakarta tahun 2019. Sebab seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, UMR menjadi pedoman utama dalam memutuskan gaji karyawan perusahaan. Informasi UMR terbaru bisa menghindarkan perusahaan Anda dari sanksi apabila perusahaan tersebut tidak berpedoman pada peraturan resmi.

Demikian ulasan lengkap mengenai besaran UMR Jakarta mulai dari pengertian UMR, proses penentuan UMR hingga besaran UMR Kota Jakarta tahun 2019. Semoga artikel ini bermanfaat.