Makin berkembangnya pembangunan di berbagai wilayah potensial di Indonesia, membuat sebagian besar masyarakat memilih memiliki properti berupa rumah atau bangunan sebagai bentuk investasi untuk masa depan. Faktor inilah yang menyebabkan makin banyak orang yang melirik kota-kota lain, terutama di luar Jakarta, karena memiliki potensi investasi properti yang sangat menjanjikan.
Hal tersebut tentu saja wajar terjadi karena dampak dari pembangunan infrastruktur yang makin gencar di berbagai daerah potensial. Dengan pembangunan sarana dan prasarana publik, nilai investasi di kota-kota ini pun jadi ikut naik. Oleh karenanya, banyak orang yang berlomba untuk memiliki investasi properti, karena saat pembangunan selesai harganya bisa naik beberapa kali lipat.
Berikut adalah beberapa kota di luar area Jakarta yang cukup menjanjikan untuk investasi properti. Tentu saja rekomendasi yang kami sajikan ini bersumber dari berbagai referensi, dan bisa Anda jadikan pertimbangan.
Baca juga : Cara Memulai Bisnis Properti
Daftar Isi
Daerah Bogor
Kota Bogor dikenal dengan sebutan sebagai kota hujan yang nyaman untuk dijadikan area hunian. Iklimnya yang sejuk dengan lahan hijau yang masih luas, serta suasana kotanya juga tidak terlalu ramai. Selain itu, Bogor juga merupakan kota dengan potensi pariwisata yang besar. Tentunya hal ini merupakan peluang bisnis bagi banyak orang.
Tidak salah jika kota ini menjadi rekomendasi pertama untuk investasi properti. Jika dilihat dari potensinya sebagai area hunian karena menurut data, harga rumah di Bogor bisa meningkat hingga Rp 4,42 juta per meter persegi dalam waktu setahun. Artinya, memiliki investasi properti di sini bisa sangat menguntungkan.
Sedangkan untuk jenis rumah yang paling banyak dicari di Bogor adalah rumah dengan spesifikasi dua kamar. Dimana untuk rumah jenis ini pasarannya adalah Rp 300 juta sampai Rp 700 juta per unit.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Bogor memiliki potensi pariwisata yang besar. Hal ini karena Bogor dekat dengan area Puncak yang ramai dikunjungi saat akhir pekan. Kemudian objek wisata seperti Taman Botani Bogor dan Istana Bogor juga makin membuka peluang bisnis pariwisata di kota ini. Adapun daerah-daerah di Bogor yang banyak menjadi incaran properti, baik untuk hunian maupun bisnis, adalah Babakan Madang, Gunung Putri, Bogor Selatan, dan Jonggol.
Baca juga : Strategi Investasi Properti
Daerah Serang
Kota selanjutnya yang pantas memiliki prospek cemerlang untuk investasi properti adalah Serang, di provinsi Banten. Alasan utamanya adalah karena adanya pembangunan jalur Tol Trans Jawa yang juga melewati kota Serang. Adanya pembangunan infrastruktur ini pun menjadikan pembangunan perumahan di Serang tumbuh subur.
Salah satu jenis properti yang memiliki peluang besar adalah rumah hunian di sekitar jalan Tol Trans Jawa. Dimana kisaran harganya per unit (45 meter persegi) adalah Rp 342 juta atau rata-rata Rp 7,6 juta per meter persegi.
Selain adanya Tol, Serang juga menjadi area yang menjanjikan untuk investasi properti karena dekat dengan kawasan industri. Contoh area yang memiliki daya tarik untuk investasi properti adalah kawasan industri PT Modern Industrial Estat dan PT Modernland Reality Tbk. Dimana pada kawasan ini memiliki 200 perusahaan dan, sekitar 20.000 pekerja.
Dengan semua potensi ini, maka tidak mengherankan jika kenaikan harga perumahan untuk keseluruhan provinsi Banten pada akhir 2017 mencapai 3,21%. Jika memperhatikan tren harga untuk properti, maka bisa dipastikan dalam setahun ini kenaikan harga untuk perumahan akan terus terjadi. Artinya, jika Anda berinvestasi pada tahun ini, Anda pasti akan memperoleh keuntungan di tahun depan. Baik itu untuk penjualan kembali atau disewakan.
Baca juga : Peluang Bisnis Homestay
Daerah Bali
Potensi pariwisata di Bali tidak diragukan lagi. Membeli properti di Bali bisa digunakan sebagai tempat tinggal, rumah liburan, atau disewakan ke wisatawan.
Oleh karenanya jika Anda berniat untuk investasi properti, maka Bali merupakan pilihan tempat yang tepat. Jika dilihat dari harga jual perumahannya, kenaikan harga rumah tapak di Bali cenderung stabil. Hal ini bisa dilihat selama tahun 2017, kenaikan harga rumah di Bali sekitar Rp 800.000. Pada akhir 2017, harga rumah di Bali per meter perseginya ada di harga Rp 12,5 juta dari harga Rp 12,42 juta di awal 2017.
Bagi Anda yang baru memulai investasi properti dan tidak ingin membeli rumah dengan harga yang terlalu tinggi, ada beberapa pengembang yang menawarkan rumah dengan harga di bawah Rp 700 juta. Anda bisa memilih area seperti Ubud yang memiliki udara sejuk dan lahan pertanian. Walaupun Anda tidak tinggal di pusat keramaian kota, fasilitas jalan dan transportasi di Bali sudah bagus jadi Anda bisa kemana-mana tanpa rasa khawatir. Apalagi jika niat Anda adalah untuk memiliki rumah liburan, maka area di luar keramaian kota merupakan pilihan yang tepat.
Sebuah website Australia melakukan survei dan menemukan bahwa ada 560 ribu warga Australia yang membeli rumah di Bali. Mereka menjadikan properti ini sebagai rumah liburan.
Carilah informasi yang memadai tentang harga rumah di Bali. Karena walaupun tidak berbeda jauh selisih harganya, pasar perumahan di Bali terkenal fluktuatif. Jadi jika Anda membeli di saat yang tepat, bisa saja mendapatkan harga yang lebih murah.
Baca juga : Investasi Saham Bagi Pemula
Daerah Brebes
Sebagaimana Serang, Brebes juga merupakan salah satu daerah yang dilalui oleh Tol Trans Jawa. Dengan adanya infrastruktur ini, maka potensi dunia properti di Brebes semakin meningkat. Banyak pengembang yang mulai membangun cluster perumahan di kota yang terkenal dengan bawang merah ini. Melihat potensi yang ada, Anda pun bisa andil dalam berinvestasi di dunia properti di Brebes.
Untuk rumah di area jalur lingkar utara, harganya berkisar antara Rp 230 sampai Rp 300 juta untuk rumah tipe 45 dan 60. Adapun rumah di area strategis Comal, harganya berkisar antara Rp 200 sampai Rp 800 juta, untuk tipe rumah yang ditawarkan adalah tipe 36, 45, 85, 100, dan170 serta tipe 120 untuk ruko.
Kota ini tidak hanya memiliki potensi karena dilewati jalur Tol Trans Jawa yang akan ramai digunakan saat musim mudik liburan. Brebes juga berpotensi sebagai kawasan industri sesuai dengan program yang dilakukan oleh pemerintah daerahnya.
Sebagaimana taktik dalam berbisnis, makin cepat Anda memiliki properti, makin besar kesempatan untuk mendapatkan keuntungan di masa datang, baik itu dalam bentuk penjualan kembali maupun sewa. Posisi Brebes juga strategis karena merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pembangunan industri, terutama tekstil, sekarang sedang gencar dibangun di sini.
Baca juga : Berinvestasi di Pasar Modal
Daerah Manado
Melihat peluang investasi properti di luar Jawa bisa menjadi pilihan yang tepat. Di luar pulau Jawa, kepadatan penduduknya masih rendah sehingga lahan kosong masih luas tersedia. Namun perkembangan industri di berbagai sektor berkembang pesat di area-area ini.
Salah satu kota di pulau Sulawesi yang mulai dilirik investor properti adalah Manado. Bahkan sejak 2015, Manado sudah menjadi area yang berpotensi untuk investasi properti. Apalagi dengan bertumbuhnya industri, banyak ekspatriat yang berdatangan dan membutuhkan akomodasi. Selain industri, alasan utama lain yang membuat bisnis properti di Manado menjanjikan adalah pembangunan jalan Tol Manado-Bitung. Pembangunan seperti perumahan dan pusat perbelanjaan makin marak dilakukan di berbagai area di Manado.
Sesuai dengan survei Bank Indonesia (BI) pada pertengahan 2017, Manado mengalami kenaikan harga properti, terutama rumah hunian, yang tertinggi di Indonesia. Secara wilayah, kenaikan harga mencapai 9,3%. Secara tahunan, peningkatan harga hunian di Manado dari 2,38%menjadi 2,62%. Peningkatan harga tertinggi juga terjadi pada rumah tipe besar yaitu 8,31%.
Harga rumah hunian di Manado sendiri dimulai dari harga Rp 140 juta, rumah tipe 36, atau rata-rata Rp 3,9 juta per meter persegi. Sedangkan untuk hunian tipe apartemen di daerah strategis Kawanua, harganya mulai dari Rp 210 juta. Harga ini untuk apartemen dengan luas 22 meter persegi yang memiliki satu kamar tidur dan satu kamar mandi.
Melihat potensi investasi properti di luar Jakarta menjadi solusi untuk mengantisipasi keuntungan di masa mendatang. Alasannya karena meskipun saat ini Jakarta dan sekitarnya menjadi pusat perekonomian terbesar di Indonesia, pergerakan industri, terutama pariwisata, makin gencar berkembang di daerah lain, bahkan di luar pulau Jawa.