Majas adalah gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra dengan tujuan memberikan efek tertentu untuk memberi kehidupan pada karya sastra.
Disebutkan pula bahwa makna majas adalah gaya bahasa di mana terdapat kesamaan, perbandingan, dan kata-kata kiasan, untuk memperkuat kesan kalimat tertulis atau lisan dan menimbulkan nuansa imajinatif bagi mereka yang mendengarkannya. Artinya, ada beberapa jenis konferensi yang digunakan untuk keperluan tertentu dalam penulisan.
Daftar Isi
Pengertian Majas Personifikasi
Beberapa jenis yang termasuk dalam perbandingan perbandingan adalah:
- Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan fungsi benda mati yang dapat berperilaku seperti manusia.
- Metafora, yaitu gaya bahasa yang digunakan sebagai figur retoris yang secara eksplisit mewakili tujuan lain berdasarkan kesetaraan atau perbandingan.
- Asosiasi, yaitu gaya bahasa yang membandingkan dua objek yang berbeda, tetapi disamakan dengan penambahan seperti, tub atau konjungsi suka.
- Hiperbola, yang merupakan gaya bahasa yang mengekspresikan sesuatu secara berlebihan, bahkan tampaknya tidak masuk akal.
- Eufemisme, yaitu gaya bahasa di mana kata-kata yang dianggap kurang baik diganti dengan padanan kata-kata yang lebih halus.
- Metonimia, yang merupakan gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk merujuk ke objek umum.
- Simile, yang merupakan gaya bahasa yang menyandingkan aktivitas dengan ekspresi.
- Allegory, yang merupakan gaya bahasa yang menyiratkan suatu objek dengan kata kiasan.
- Simbolik, yaitu gaya bahasa dengan ekspresi yang dibandingkan antara manusia dan makhluk hidup lainnya.
Saat ini penulis akan membahas mengenai salah satu majas personifikasi:
Apakah yang dimaksud dengan personifikasi? Secara umum, pengertian personifikasi adalah gaya bahasa dalam literatur yang memberikan karakteristik manusia (manusia) untuk benda mati atau makhluk hidup non-manusia (hewan, tanaman), sehingga dapat berperilaku seperti manusia.
Baca juga : Definisi Majas
Adapun memang pendapat yang lainnya telah mengatakan jika pengertian personifikasi adalah gaya bahasa yang mampu memberi sebuah objek atau atmosfer manusia kepada benda mati sehingga objek tersebut dapat dianggap hidup dan dapat berperilaku seperti manusia.
Dalam bahasa, istilah “personifikasi” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu, Prosopopoeia, yang berarti memanusiakan manusia. Penggunaan tutorial ini sering ditemukan di beberapa karya sastra, baik puisi, cerita, novel, dll.
Karakteristik Personifikasi
Personifikasi adalah salah satu Liga Komparatif Hebat, yaitu, alu yang digunakan untuk membandingkan atau menyandingkan objek dengan objek lain. Majas ini memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis gaya bahasa lainnya.
Baca juga : Macam-Macam Majas
Berikut ini adalah beberapa fitur:
- Gaya bahasa ini menggunakan pilihan kata-kata yang memberikan suasana atau sifat manusia pada benda mati.
- Personifikasi gaya bahasa membandingkan benda mati atau makhluk hidup yang bukan manusia (hewan, tumbuhan) sehingga mereka dapat berperilaku seperti manusia.
- Gaya bahasa personifikasi menggambarkan suatu situasi dengan gambar konkret (gambar).
Contoh gaya bahasa personifikasi
Untuk lebih memahami gaya bahasa ini, kita harus memperhatikan beberapa contoh penggunaannya dalam sebuah kalimat. Adapun beberapa contoh personifikasi lanjut adalah sebagai berikut:
- Aroma dapur ibu pagi ini menggoda tetangga.
- Nyiur menyapa saya seolah-olah saya tidak ingin saya meninggalkan pantai.
- Panas matahari sore itu membakar kulit tangan wanita cantik itu.
- Daun pohon berbisik pelan ditiup angin.
- Badai tsunami menyapu rumah-rumah yang dilaluinya.
- Gunung berapi akhirnya melemparkan isi perutnya yang panas ke permukaan.
- Kenari bersiul indah seolah merasa bahagia.
- Pagi itu para peselancar saling mengejar dengan ombak yang tinggi.
- CCTV di tempat kejadian telah menyelamatkan seorang pria dari tuntutan pidana.
- Makanan pedas dan panas yang wanita kunyah akhirnya membakar lidahnya.
- Badai yang ganas menghancurkan permukiman di sekitarnya.
- Biji-bijian beras menangis sedih setelah dibuang ke tempat sampah.
- Peluit panjang peluit wasit akhirnya mengakhiri pertandingan sepakbola.
- Masakan pedas di tribun menggetarkan lidah para tamu.
- Hujan malam ini memeluk mereka yang sedih karena lajang.
- Sore itu langit sedih dan menangis membasahi bumi.
- Hari ini matahari mulai tertidur dan digantikan oleh bulan.
- Dinginnya malam hujan ini terasa menusuk tulang-tulangku.
- Angin genit membelai merah dan putih saya yang berkibar-kibar sedikit.
- Bocah merah akhirnya melahap pemukiman masyarakat yang terjadi.
- Musik malam itu mengundang ranting-ranting pohon untuk menari.
- Mobil sirene Ambulan menjerit ketika mereka mengantarkan jenazah para korban kebakaran.
- Sisir usang ini selalu setia memperbaiki rambut keriting saya.
- Helm telah menyelamatkan banyak pekerja dari benturan benda di sekitar tempat kerja.
- Hasil ladang dan kebun orang tua saya telah mendanai semua kebutuhan hidup saya selama kuliah.
Demikianlah penjelasan singkat tentang arti personifikasi alu, karakteristik dan contoh penggunaan gaya bahasa ini dalam dokumen. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda.