Lahir dan berdirinya negara Indonesia dari dahulu sampai saat ini tentu tidak terlepas dari peran aktif para pejuang, negarawan, pahlawan, masyarakat seluruh Indonesia di masanya. Terbentuk negara RI tentu tidak hanya begitu saja mudahnya, penuh dengan perjuangan, pengorbanan, semangat, air mata dan juga kecerdasan.
Sebagai generasi masa kini, tentu saja kita hanya melihat dan menikmati kemerdekaan dengan kehidupan yang lebih sejahtera dari kehidupan di masa lalu. Untuk mengetahui sejarah lengkap lahirnya negara Indonesia di masa lalu, berikut ini penjelasan singkat yang bisa dijadikan rekomendasi untuk Anda mengenal lebih jauh negara tercinta.
Daftar Isi
Indonesia Masa Kerajaan
Sebelum bernama Negara Indonesia, bahkan sebelum menjadi Hindia Belanda, dahulunya daratan nusantara ditempati oleh beberapa kerajaan. Kerajaan ini membangun peradabannya dan hidup menetap di nusantara dengan sangat kokoh dan berjaya. Masa kekuasaan zaman kerajaan adalah sebelum tahun 1509. Secara Umum, kerajaan – kerajaan yang memiliki peradaban di nusantara terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerajaan Hindu-Buddha dan kerajaan Islam.
1. Kerajaan Hindu-Buddha
Kerajaan yang bercorak ajaran Hindu-Buddha di mulai pada abad ke-4. Dimana sebelum abad ke-4, penduduk nusantara diyakini menganut kepercayaan dinamisme dan juga animisme. Beberapa kerajaan yang berdiri di nusantara dan dipengaruhi kepercayaan Hindu-Buddha yang terkenal sampai saat ini adalah kerajaan Kutai, tarumanegara, Sriwijaya, Mataram, Kediri, Singasari, Majapahit.
2. Kerajaan Islam
Setelah masa keemasan Kerajaan yang bercorak agama Hindu-Buddha ini berjaya, selanjutnya bumi Nusantara dikuasai oleh kerajaan – kerajaan yang berbasis ajaran Islam. Masa peralihan kekuasaan ini terjadi pada abad ke-14 yang disebabkan oleh banyaknya para pedagang Islam yang masuk ke bumi Nusantara. Kerajaan yang bercorak agama Islam yang berdiri di bumi Nusantara ini antara lain yaitu Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Mataram Islam, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Ternate dan Tidore, dan Kerajaan Banjar. Pengaruh ajaran Islam yang terus berkembang sampai saat ini khususnya di Indonesia.
Baca juga : Pengertian Negara
Itulah awal mula terciptanya sebuah peradaban yang terjadi di bumi nusantara yang sekarang bernama Negara Indonesia. Dikatakan awal mula peradaban karena pada masa kerajaanlah kehidupan di nusantara melengkapi syaratnya untuk menjadi sebuah negara Indonesia yang besar dan maju. Syarat sebuah kehidupan di suatu tempat dapat dikatakan sebagai sebuah peradaban yaitu dengan adanya sekelompok orang hidup yang menetap dan diperintah oleh seorang pemimpin. Selanjutnya dengan pemerintahannya mengatur segala kebutuhan hidup sekelompok orang yang ada di sana.
Baca juga : Pakaian Adat Indonesia
Kerajaan yang ada di bumi nusantara sampai pada titik kehancurannya pada saat pasukan VOC mulai didirikan di Indonesia oleh bangsa Belanda. Mulai dari situlah manusia di bumi nusantara mengenal sebuah sistem kolonial atau yang sering disebut sebagai penjajahan.
Indonesia Saat Sebelum Kemerdekaan
Secara singkat, Indonesia dijajah bermula dari bangsa Portugis saat pertama tiba di Malaka pada tahun 1509. Di saat itulahs Portugis sebagian besar menguasai Malaka berhasil pada 10 Agustus 1511 dalam pimpinan Alfonso de Alburquerque.
Baca juga : Rumah Adat Indonesia
Setelah menguasai area Malaka penjelajahan Portugis yang ingin menguasai Indonesia beralih ke Ternate dan Madura. Tentu saja bangsa Indonesia berupaya dan melakukan berbagai perlawanan terhadap Portugis. Salah satu perlawanan yang menonjol adalah dari Fatahillah yang berasal dari Demak dan berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis.
Sebelum Indonesia merdeka singkatnya pada saat masa penjajahan portugis yang berakhir pada tahun 1602 setelah Indonesia diduduki oleh Belanda. Bangsa Belanda masuk di Indonesia, yaitu di Banten dalam pimpinan Cornelis de Houtman.
Baca juga : Peta Indonesia
Pada saat itulah Belanda berkeinginan untuk membentuk VOC yang menguasai hasil rempah-rempahan Indonesia pada tahun 1602. Karena pasar saat itu dikuasai oleh tionghoa dan inggris kantor VOC lalu berpindah ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan sendiri VOC juga mengalami banyak perlawanan dari pasukan Sultan Hasanudin.
Dari situlah muncul beberapa perjanjian dibuat yang salah satunya adalah perjanjian Bongaya. Akan tetapi Sultan Hasanudin melanggar perjanjiannya dengan pihak Belanda. Setelah peristiwa itu akhirnya Belanda mulai berpindah – pindah tempat sampai akhirnya bermuara di Yogyakarta. Di Yogyakarta, VOC menandatangani Perjanjian Giyanti yang isinya “Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan Hamengku Buwono yang pertama”.
Kemudian perjanjian ini membuat pecahnya kerajaan Mataram yang sampai sekarang menjadi Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Semenjak itu VOC kemudian dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1800 setelah Belanda kalah dari Perancis.
Baca juga : Wawasan nusantara
Pada masa usai VOC dibubarkan, maka penjajahan Belanda tidak berhenti sampai disitu saja. Belanda sendiri menunjuk Herman William Daendels sebagai gubernur jendral Hindia-Belanda. Pada masa kepemimpinannya, masyarakat Indonesia dipaksa untuk bekerja secara paksa untuk membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan.
Kemudian kepemimpinannya digantikan dengan Johannes van den Bosch. Ia menerapkan sistem tanam paksa dan kerja rodi. Sistem tanam paksa yang dilakukan hampir di setiap desa diharuskan untuk menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami dengan berbagai komoditas ekspor khususnya tanaman tebu, nila dan juga kopi. Namun hasilnya akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah di pastikan yaitu sebanyak 20% dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial Belanda.
Belanda yang sudah menguasai Indonesia selama 350 tahun, kemudian digantikan dengan penjajahan oleh Jepang. Pada saat Belanda menyerang, mereka menyerah tanpa syarat kepada Jepang dengan melakukan perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942. Masa pendudukan Jepang ini berlangsung selama 3,5 tahun dengan rentan waktu pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada saat Indonesia mulai akan bangkit dari penjajahan yang terus menerus. Maka mulailah Jepang sendiri selama memerintah membentuk beberapa organisasi. Organisasi yang dibuat Jepang salah satunya yang dikenal adalah PETA ( Pembela Tanah Air), PUTERA, Heiho (tentara pembantu) dan sebagainya.
Baca juga : Kerajaan Islam Indonesia
Pada pemerintahan Jepang di Indonesia berakhir setelah Jepang kalah dari tentara sekutu pada saat Perang Dunia II. Dimana dua kota di Jepang yaitu Hirosima dan Nagasaki dibom oleh tentara sekutu. Setelah mendengar adanya kekalahan dari pihak Jepang, dibentuklah sebuah badan yaitu BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat.
Mereka dikabarkan jika pasukan Jepang sedang diambang kekalahan dan akan memberikan segara kemerdekaan kepada Indonesia.
Namun pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar kekalahan Jepang melalui radio republik Indonesia (RRI). Dan kemudian para pejuang bawah tanah mulai bersiap untuk memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak kemerdekaan RI sebagai hadiah dari negara Jepang.
Baca juga : Contoh Surat Daftar Riwayat Hidup
Saat Soekarno-hatta dan Radjiman pulang ke Indonesia, lalu sutan syahrir mendesak untuk cepat dilakukan proklamasi kemerdekaan. Soekarno belum yakin Jepang telah menyerah, dan Hatta kemudian menjelaskan bahwa syahrir tidak berhak memproklamasikan karena akan menjadi bagian penting hak dari PPKI.
Setelah mendengar kekalahan pihak Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945, maka golongan muda lalu mendesak agar golongan tua cepat melakukan proklamasi kemerdekaan RI. Namun, dari golongan tua tidak ingin tergesa – gesa, mereka tidak ingin pertumpahan darah di Indonesia kembali terjadi.
Soekarno-Hatta dan Achmad Soebardjo akhirnya mendatangi rumah Laksamana Maeda untuk membicarakan tentang kemerdekaan RI. Pagi hari sekitar jam 10 pagi tepat pada 16 Agustus 1945 Soekarno tidak muncul jadi tidak bisa dilaksanakan proklamasi.
Indonesia di Masa Setelah Merdeka
Pada tanggal 17 Agustus di hari berikutnya barulah penyebaran proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dilakukan secara cepat dan menyebar secara luas ke seluruh penjuru Indonesia. Pada saat itu juga teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei atau Kantor Berita ANTARA.
Proklamasi kemerdekaan yang disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok, dengan tulisan dalam bahasa Indonesia yaitu Hormatilah Konstitusi kami tanggal 17 Agustus!.
Usaha tersebut ternyata tidaklah sia – sia dan pada akhirnya berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia dan sampai keluar negeri. Selain melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan oleh para utusan daerah secara langsung ke pelosok negeri yang menghadiri rapat sidang PPKI
Baca juga : Pengertian Pancasila
Dan pada Tanggal 18 Agustus 1945, anggota PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia juga mengambil keputusan, mengesahkan dan juga menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia yang masyarakat kenal sebagai UUD 45.
Lalu terbentuklah pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia berbentuk Republik (NKRI) dengan berkedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR. Setelah itu Soekarno dan M. Hatta terpilih menjadi Presiden dan wakil Presiden Indonesia yang pertama kalinya.
Mulai dari itulah sejarah Indonesia dimulai dan berkembang seiring dengan perubahan dunia politik. Demikian catatan singkat mengenai sejarah Indonesia yang bisa Anda ketahui.