Sejarah Pesawat Sriwijaya Air Maskapai Penerbangan Lokal

Salah satu maskapai penerbangan lokal yang sudah cukup dikenal namanya adalah Sriwijaya Air. Sriwijaya Air merupakan satu dari maskapai terbesar di Indonesia yang sudah menerbangkan lebih dari 800.000 penumpang setiap bulannya. Dengan rute lebih dari 43 destinasi termasuk tiga negara di tingkat regional dan daerah tujuan wisata paling populer lainnya di seluruh Indonesia. Sriwijaya Air yang berkonsentrasi pada bisnis penerbangan penumpang dan juga pelayanan pengiriman barang, dengan jangkauan nasional juga regional. 

Sejak berdirinya pada tanggal 10 November 2003, Sriwijaya air sudah berhasil mencapai target yang dikemas dalam misi juga visinya. Seperti mengedepankan layanan yang berkualitas, mampu menjadi maskapai penerbangan yang mampu bersaing secara nasional dan juga regiona.

Sejarah Pesawat Sriwijaya Air Maskapai Penerbangan Lokal

Sejarah Pesawat Sriwijaya Air Maskapai Penerbangan Lokal
Sejarah Pesawat Sriwijaya Air Maskapai Penerbangan Lokal

Selalu, siap dalam berekspansi bisnis pada level dunia, mengadopsi teknologi terkini dan juga memiliki manajemen perusahaan yang efektif dan efisien, serta mengundang turis domestik dan internasional ke berbagai destinasi, dan tetap mengedepankan keuntungan dalam hal bisnis.

Baca juga : Sejarah Pesawat AirAsia

Sejarah Berdirinya Sriwijaya

PT Sriwijaya Air sendiri berdiri sebagai satu perusahaan swasta murni yang didirikan oleh seorang pengusaha yang bernama Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. Beberapa tenaga ahli yang ikut menjadi pionir berdirinya Sriwijaya Air seperti yaitu Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, dan juga Suwarsono.

PT Sriwijaya Air
PT Sriwijaya Air

Sriwijaya Air didirikan dengan memiliki tujuan dalam menyatukan seluruh kawasan Nusantara seperti keinginan raja kerajaan Sriwijaya terdahulu yang tentunya berasal dari kota Palembang. Dan keinginan tersebut bisa diwujudkan melalui pengembangan transportasi udara dan lahirlah Sriwijaya Air.

Baca juga : Sejarah Pesawat Lion Air

Pada tahun 2003,yang bertepatan dengan hari Pahlawan, 10 November, Sriwijaya Air memulai karir penerbangan perdananya dengan tujuan rute Jakarta – Pangkalpinang,  Jakarta Palembang, Jakarta Jambi, serta Jakarta Pontianak secara pulang dan pergi.

Awal mulanya Sriwijaya Air hanya bisa mengoperasikan 1 armada Boeing 737-200 yang kemudian berjalannya waktu terus ditambah sampai memiliki 15 armada Boeing 737-200. Sesuai dengan perkembangan teknologi juga kebutuhan dalam pemenuhan pada pelayanan publik yang lebih baik, maka Sriwijaya Air selanjutnya mampu menambah dan memperluas jangkauan penerbangannya mulai dari Barat ke Timur sekaligus juga menambah pesawat dalam seri yang lebih baru,seperti contoh Boeing 737-300,Boeing 737-400, Boeing 737-500W,dan juga Boeing 737-800NG.

Sriwijaya juga sempat memesan 20 unit Embraer 175 dan Embraer 195 pada Paris Airshow tahun 2011. Namun sayangnya kemudian pesanan tersebut dibatalkan dikarenakan alasan operasional, dan kemudian digantikan oleh jenis Boeing 737-500W. Namun, dengan selang waktu maka maskapai ini Sriwijaya Air mulai memesan Embraer kembali,yang selanjutnya dialokasikan pada anak perusahaannya, yaitu NAM Air.

Sriwijaya Air Indonesia
Sriwijaya Air Indonesia

Pada bulan Agustus 2007, Sriwijaya Air juga mendapatkan beberapa penghargaan keselamatan penerbangan dari Boeing, yaitu Boeing International Award for Safety and Maintenance of Aircraft, yang diberikan setelah dilakukannya inspeksi selama beberapa bulan oleh tim dari Boeing Company pada saat itu.

Baca juga : Sejarah Pesawat Citilink

Mulai tanggal 1 Agustus 2011, Sriwijaya Air yang pertama kali meluncurkan buku panduan yang menggunakan bahasa braille dalam program khusus untuk penanganan pada para Tuna Netra yang terbang dengan maskapai Sriwijaya. Semua awak kabin telah dilatih secara khusus dalam menangani penumpang yang memiliki kebutuhan khusus tersebut,diantaranya dengan cara melakukan pendekatan personal dan dengan sentuhan fisik yang baik tentunya.

Tanggal 16 Juni 2015 di Paris Air Show 2015, Sriwijaya Air juga mengumumkan bahwa pemesanan sebanyak 2 unit 737-900ER dengan 20 unit 737 MAX 8 sebagai pilihan yang akan diambil pada masa mendatang. Pesanan tersebut adalah pesanan pertama kali oleh pihak Sriwijaya Air yang langsung dipesan secara unit baru dan dari pabriknya. Dimana kedua 737-900ER kepunyaan Sriwijaya Air tersebut akhirnya tiba bersamaan pada 23 Agustus 2015 lalu.

Baca juga : Sejarah Pesawat Garuda Indonesia

Pada bulan Agustus 2015, Sriwijaya Air kembali mendapatkan sebuah sertifikasi keselamatan penerbangan, yaitu Basic Aviation Risk Standard BARS yang dilakukan oleh Flight Safety Foundation, yang berada di Amerika Serikat.

Arti Dari Logo Pesawat Sriwijaya

Pesawat Sriwijaya
Pesawat Sriwijaya
  • Logo yang berupa RU-YI dari Filosofi Cina, yang artinya bahwa apa yang kita inginkan atau usahakan harus yakin  bisa tercapai.
  • Warna Putih yang melambangkan semua karyawan Sriwijaya Air harus memiliki hati yang bersih, sebersih warna dasar armada Sriwijaya Air saat ini.
  • Warna biru yang mengartikan bahwa Sriwijaya Air berkeinginan untuk melanglang buana ke seluruh pelosok Nusantara tercinta bahkan bisa sampai mendunia.
  • Warna merah yang berarti bahwa para pimpinan dan karyawan Sriwijaya Air harus berani dan bijak dalam menyelesaikan masalah dan juga mengambil keputusan.
  • Tulisan dari Sriwijaya Air yaitu melambangkan bahwa Sriwijaya Air harus tetap menjadi perusahaan yang besar dan juga terkenal seperti Kerajaan Sriwijaya yang namanya terukir dalam sejarah nasional dan regional
  • Bentuk lekukan hati di atap pesawat yang melambangkan bahwa para pimpinan dan karyawan harus mempunyai rasa saling memiliki atau sense of belonging dan juga rasa cinta terhadap perusahaannya.

Daftar Grup Sriwijaya

Kabin Pesawat Sriwijaya Air
Kabin Pesawat Sriwijaya Air

Dalam perkembangannya, Sriwijaya Air juga mendirikan beberapa anak perusahaan yang hampir kesemuanya menggunakan istilah NAM sebagai bentuk dari akronim kecuali untuk NAM Air. Hal tersebut  sebagai bentuk penghargaan kepada Ayahanda dari Chandra Lie, yaitu Lo Kui Nam. Berikut diantaranya yaitu:

Baca juga : Otonomi Daerah

  • NAM Air yaitu maskapai pengumpan Sriwijaya Air yang didirikan pada tanggal 26 September 2013, dan melakukan penerbangan yang pertama kalinya pada tanggal 11 Desember 2013.
  • National Aviation Management yaitu Sekolah Penerbangan yang berada di Pangkal Pinang, dan sering dikenal dengan nama NAM Flying School.
  • National Aircrew Management adalah Sekolah Awak Kabin Group Sriwijaya Air yang berlokasi di Jakarta dan dikenal sebagai nama NAM Training Center.
  • National Aircraft Maintenance merupakan bentuk dari perawatan kecil Pesawat Terbang Group Sriwijaya Air. Perawatan utama dilakukan di GMF AeroAsia di Jakarta atau AiRod Sdn Bhd di Kuala Lumpur, Malaysia.
  • Negeri Aksara Mandiri yang berperan dalam produksi Inflight Magazine “SRIWIJAYA” yang digunakan Sriwijaya Air dan juga NAM Air.

Daftar Kecelakaan Pesawat Sriwijaya

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya
Kecelakaan Pesawat Sriwijaya
  • Tanggal 27 Agustus 2008, Sriwijaya Air Penerbangan 062 yang tergenlincir di Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin pada saat mendarat. Kejadian ini disebabkan oleh adanya kerusakan yang terjadi pada sistem rem dan kejadian ini tidak ada korban jiwa.
  • Tanggal 27 Januari 2010, Sriwijaya Air dengan rute Jakarta – Padang yang tergelincir saat mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
  • Tanggal 20 Desember 2011, Sriwijaya Air SJ 230 PK-CKM dengan rute Jakarta – Yogyakarta tergelincir di Bandara Adisutjipto dan tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut.
  • Tanggal 13 Oktober 2012, Sriwijaya Air Penerbangan SJ 0021 Medan – Padang salah mendarat di Bandar Udara Tabing dan tidak ada korban jiwa pada saat kejadian.
  • Tanggal 27 Maret 2013, Sriwijaya Air penerbangan Medan ke Padang mengalami tergelincir saat baru saja mendarat di Bandara Internasional Minangkabau dan tidak ada korban jiwa pada saat itu

Perusahaan yang sudah mendapatkan Penerbangan Layanan Ekonomi Terfavorit dari Indonesia Tourism Award 2011 ini mempunyai visi dan misi menjadi dan menomorsatukan layanan yang bermutu. Juga mampu bersaing secara nasional dan regional dalam hal memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan kebanggaan dan reputasi tinggi baik selama proses sebelum penerbangan , di dalam dan setelah penerbangan.

Pada 2012, Sriwijaya juga banyak melakukan perubahan dengan menyiapkan segala lini peremajaan yang berhubungan dengan performance juga layanan baru. Perubahan tersebut meliputi design grafis dari logo, layanan baru executive class dan seragam baru flight attendant yang dibenahi.

Baca juga : Peta Indonesia

Sampai saat ini, maskapai yang pernah meraih Penghargaan Merk Service Indonesia tahun 2008 telah berhasil menerbangkan banyak penumpang setiap bulannya. Dan menjadi satu perusahaan yang memiliki rute terbanyak semenjak memulai karir di dunia penerbangan. Sampai saat ini tetap menjadi penerbangan yang berkomitmen menjaga mutu dan pelayanan terbaiknya.

Sriwijaya Air juga melakukan kerjasama dengan PT Aero Nusantara Indonesia (ANI) dan Garuda Maintenance Facility (GMF) guna melakukan sejumlah maintenance provider terpercaya di Indonesia yang bertaraf internasional. Hal tersebut dilakukan agar para pelanggan mendapat keamanan dan kenyamanan yang maksimal khususnya dalam hal keselamatan.

Dengan demikian sekilas sejarah dan juga perkembangan maskapai Sriwijaya Air di Indonesia. Semoga Anda puas dan menjadi pengetahuan baru mengenai sejarah maskapai Indonesia.