Waspada Virus Corona Bermutasi Jenis Baru, Lebih Berbahaya

Novriadi.com – Waspada virus Corona alias Covid 19 saat ini bermutasi menjadi jenis baru yaitu strain virus D614G. Dilansir dari beberapa informasi virus jenis baru ini lebih cepat menular dibanding virus covid 19 atau corona. Hal ini dikarenakan virus D614G memiliki mahkota lebih dari 3 sehingga tonjolan atau mahkota inilah yang membuat virus baru lebih cepat menginfeksi dalam sel tubuh manusia.

Lalu apakah ini berbahaya bagi kondisi saat ini, yaitu kondisi new normal yang akan mulai diberlakukan?. Dengan adanya mutasi virus baru, maka setiap negara yang sekarang terwabah harus waspada agar virus baru ini tidak menjadi pandemi yang lebih mematikan dan bisa merusak tatanan kehidupan yang ada.

Untuk mengetahui sejauh mana virus ini berkembang dan bagaimana pengertian yang sebenarnya. Berikut penjelasan Waspada Virus Corona Bermutasi Jenis Baru, Lebih Berbahaya.

Mengenal Virus Covid 19 Jenis Baru

Virus jenis baru ini digadang memang memiliki bentuk yang sedikit berbeda, memiliki tonjolan mencapai 4 sampai 5 tonjolan. Dan penyebaran virus ini dalam sel tubuh manusia cepat karena tonjolan tersebut. Negara yang menjadi penularan virus yang disebut D614G seperti New York, Italia, dan Inggris, sementara di negara lain sampai sejauh ini belum teridentifikasi.

Baca juga: pengertian virus corona dan dengan hal pentingnya

Virus ini dianggap bermutasi pada negara dengan tingkat penularan yang lebih tinggi, dari penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Scripps Research. Menjelaskan jika virus baru ini merupakan Covid-19 yang telah bermutasi sehingga akan lebih mudah menempel pada reseptor. Sehingga cukup berbahaya dan patut di waspadai.

Dampak Bahaya Virus D614G

Selain itu, karakter seperti ini tidak hanya membuat D614G lebih bisa menular, namun juga membuat virus ini lebih stabil dan ganas dibanding dengan Covid-19. Dimana lonjakan protein pada mutasi dapat membuat para ilmuwan sekarang khawatir. Hal ini karena protein menjadi bagian yang paling efektif dalam hal membuat virus Corona mudah menyebar luas. Dan, protein menjadi molekul yang ada di bagian luar virus, yang berfungsi untuk menempel dan menembus dinding luar pada sel manusia dan juga hewan.

Dari protein ini yang menjadi sasaran bagi para ilmuwan dalam upaya menemukan jenis obat dan juga vaksin untuk mencegah COVID-19. Dengan cara menemukan antibodi pengikat protein tersebut, hal ini agar dapat mencegah virus ini bisa menginfeksi dalam sel manusia.

Baca juga: cara hindari corona di tempat kerja

Jenis virus dengan mutasi ini jauh lebih menular jika dibanding dengan virus yang tidak memiliki mutasi dalam sistem kultur sel yang digunakan. Menurut ahli virologi Scripps Research virologist Hyeryun Choe, yang ikut serta dalam penelitian ini. 

Bagaimana Virus D614G Bermutasi

Akibat mutasi ini memungkinkan virus corona tidak hanya menempel pada sel dengan begitu mudah, namun juga untuk memasukkannya jauh lebih mudah. 

Disaat virus menginfeksi, maka virus ini membajak sel induknya dan mengubahnya menjadi pabrik virus baru, lalu memompa salinan demi salinan virus lain. Yaitu dimana mereka mampu untuk menemukan jalan ke sel untuk melakukan hal tersebut. 

Seperti contoh pada kasus flu, yang terkenal karena mutasinya, yaitu virus RNA. Hal ini berarti adanya perubahan konstan pada virus penyebab Covid-19 ini patut menjadi perhatian serius. Karena kemampuan virus ini akan merespons apa pun yang dilakukan tubuh untuk mengendalikannya termasuk dalam hal pengobatan yang diberikan.

Baca juga: protokol kesehatan covid 19 wajib di ketahui

Dimana jenis virus baru ini cenderung berkembang menjadi jenis yang dapat membuat vaksin tidak berfungsi. Dalam sebuah laporan penelitian yang diterbitkan oleh Laboratorium Nasional Los Alamos yang ada di AS, dimana para peneliti telah menunjukkan jika penyebaran Covid-19 yang merajalela telah membuka “banyak peluang baru” patogen yang mematikan ini untuk berkembang menjadi strain yang lebih jauh mematikan dan lebih menular jika dibanding virus sebelumnya.

Dalam mutasi memengaruhi lonjakan yang saat ini terkenal di bagian luar virus corona, yang memungkinkan untuk memasuki sel sel pada pernapasan manusia. Menurut laporan, jika virus corona baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, lebih dari beberapa bulan lalu, sudah bermutasi menjadi jenis baru dan paling dominan, yang mana saat ini menyebar di seluruh Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Baca juga: 8 cara covid 19 tidak menular di kantor yang wajib diketahui

Virus yang sudah bermutasi mulai menginfeksi orang pada awal Februari, dan langnsung menyebar ke negara-negara lain, termasuk Amerika, Inggris dan Kanada. Di ketiga negeri tersebut, virus yang  berkembang menjadi strain paling mematikan dan paling menular bagi manusia saat ini.

Jika memang sebegitu dasyatnya virus ini bagi kehidupan manusia, maka tingkat pencegahan penularan harus betul diperhatikan oleh setiap negara yang terjangkiti. Jangan sampai virus ini menyebar dan menjadi pandemi baru yang lebih fatal dan mengerikan.

Bisa terbayangkan jika vaksin dan obat saja bisa dikendalikan oleh virus ini, maka para peneliti harus bekerja lebih keras untuk mencari bagaimana virus baru yang bermutasi tidak menular cepat kepada manusia.

Demikian penjelasan singkat mengenai Waspada Virus Corona Bermutasi Jenis Baru, Lebih Berbahaya, semoga bermanfaat.