Apa Itu Pengertian Kriptografi : Tujuan dan Jenis-Jenis

Istilah Kriptografi merupakan sebuah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita. Selain itu kriptografi bisa diartikan sebagai ilmu yang mendalami teknik-teknik matematika yang kaitannya dalam aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, ke sahan data, kredibilitas data, serta keaslian data. Namun tidak segala aspek keamanan dan keselamatan informasi diatasi oleh kriptograf.

Tujuan Kriptografi

Tujuan Kriptografi

Ilmu kriptografi memiliki 4 tujuan mendasar yaitu :

  • Kerahasiaan, adalah sebuah layanan yang bermanfaat untuk melindungi isi informasi dari siapa pun kecuali yang memiliki otoritas dan kunci rahasia agar bisa membuka atau mengulas informasi yang sudah di sandi.
  • Integritas data, berhubungan dengan penjagaan perubahan data yang tidak sah. Untuk menjaga integritas data sistem harus memiliki kemampuan mendeteksi manipulasi data oleh pihak yang tidak berhak seperti penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain ke dalam data yang sebenarnya.
  • Autentikasi, yang berhubungan dengan identifikasi atau pengenalan, apakah itu berdasarkan kesatuan sistem atau informasi itu sendiri. Pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan harus diautentikasi keasliannya, isi datanya, waktu pengiriman dan sebagainya.
  • Non-repudiasi atau penyangkalan adalah usaha menghalangi terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman dan terciptanya informasi oleh yang mengirimkan atau membuat.

Baca juga : Daftar VPN PC dan Smartphone

Jenis-Jenis Kriptografi

Jenis-Jenis Kriptografi

Berdasarkan kunci yang dipakainya, Algoritma Kriptografi dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Kriptografi Simetris

Kriptografi Simetris

Pengertian Kriptografi Simetris

Kriptografi Simetris adalah Kode Hill atau yang biasa dikenal dengan nama Hill cipher yaitu salah satu algoritma kriptografi kunci simetris dan kripto polyalphabetic. Hill cipher diciptakan pada tahun 1929 oleh Lester S. Hil.

Teknik kriptografi yang penciptaannya bertujuan dapat mewujudkan cipher yang tidak bisa dipecahkan dengan memanfaatkan teknik analisis frekuensi. Perbedaannya dengan caesar cipher, yaitu hill cipher tidak mengubah setiap abjad yang sama pada plainteks dengan abjad lain yang sama pada cipherteks karena memanfaatkan perkalian matriks pada dasar enkripsi dan dekripsinya.

Hill cipher merupakan sebuah penerapan aritmatika modulo pada kriptografi. Teknik kriptografi menggunakan sebuah matriks persegi sebagai kunci berukuran m x m sebagai kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Dasar dari teori matriks yang digunakan dalam Hill cipher ini yaitu perkalian antar matriks serta melakukan invers pada matriks.

Karena menggunakan matriks sebagai kuncinya, maka Hill cipher merupakan algoritma kriptografi kunci simetris yang sulit dipecahkan karena teknik kriptanalisis seperti analisis frekuensi tidak bisa diterapkan dengan mudah supaya bisa memecahkan algoritma. Hill cipher sangat susah dipecahkan jika kriptanalis hanya memiliki ciphertext saja, namun dapat dipecahkan dengan mudah jika kriptanalis memiliki ciphertext dan potongan dari plaintext-nya.

Baca juga : Daftar VPN Terbaik

2. Kriptografi Asimetris

Kriptografi Asimetris

Pengertian Kriptografi Asimetris

Algoritma asimetris atau algoritma adalah kunci publik atau sandi kunci publik, memanfaatkan dua jenis kunci, yaitu kunci publik dan kunci rahasia . Kunci publik yaitu kunci yang dimanfaatkan untuk mengenkripsi pesan. Dan kunci rahasia dimanfaatkan untuk mendekripsi pesan.

Kunci publik bersifat global, artinya kunci ini tidak dirahasiakan jadi dapat dilihat oleh siapa pun. Kunci rahasia yaitu kunci yang dirahasiakan dan yang bisa melihatnya hanya orang-orang tertentu. Kelebihan utama dari algoritma yaitu memberikan jaminan keamanan kepada siapa pun yang melakukan pergantian informasi walau di antara mereka tidak membuat perjanjian tentang keamanan pesan terlebih dahulu atau saling tidak mengetahui satu sama lain.

Baca juga : Topologi Jaringan

3. Kriptografi Hibrid

Kriptografi Hibrid

Pengertian Kriptografi Hibrid

Permasalahan yang terdapat pada bidang keamanan informasi yaitu adanya trade off antara kecepatan dan kenyamanan. Semakin aman maka akan semakin tidak nyaman, begitu juga sebaliknya semakin nyaman maka akan semakin tidak aman. Contoh bidang kriptografi. Namun hal ini bisa ditangani dengan penggunaan kriptografi hibrida.

Kriptografi hibrida sering digunakan karena kelebihan kekencangan pemrosesan data oleh algoritma simetrik dan keringanan transfer kunci dengan memanfaatkan algoritma asimetrik. Hal ini menyebabkan peningkatan kecepatan tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanannya. Aplikasi kriptografi hibrida sekarang biasanya ditujukan bagi pengguna komputer.

Aplikasi umumnya mengikuti kemajuan hardware komputer yang semakin cepat dari waktu ke waktu. Sehingga hardware yang sudah lama tidak bisa difungsikan lagi sebagaimana mestinya. Banyak perangkat embedded dengan kekuatan pemrosesan dan daya yang terbatas. Terutama dengan trend belakangan ini, hampir semua orang memiliki handheld device yang mempunyai kekuatan terbatas, seperti telepon seluler.

Kriptografi Hibrid

Mengenai perancangan sebuah aplikasi kriptografi hibrida yang ditujukan untuk kalangan tertentu, terutama para pemakai hardware dengan kekuatan pemrosesan yang terbatas. Aplikasi yang diwujudkan yaitu aplikasi yang sederhana, ringan serta cepat tanpa mengurangi tingkat keamanan menggunakan hash.

Sistem yang memadukan chiper simetrik dan asimetrik. Proses dimulai dengan negosiasi memakai chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan private key atau session key yang akan digunakan. Lalu session key dipakai berdasarkan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation data berikutnya. Suatu session key bisa digunakan sekali sesi. Untuk sesi selanjutnya session key harus diciptakan kembali.

Contoh Kriptografi Hibrid

Metode hibrida terdiri dari enkripsi simetris dengan satu kunci serta enkripsi asimetris dengan sepasang kunci.

  • Tahap 1 : Pengirim mengenkripsi teks dengan Session Key.
  • Tahap 2 : Mengenkripsi Session Key dengan Public Key.
  • Tahap 3 : Penerima men-decrypt Session Key dengan Private Key.
  • Tahap 4 : Men-decrypt teks dengan Session Key.

Baca juga : Apa Itu Ransomware ?

Nah, demikianlah penjelasan mengenai pengertian Kriptografi, semoga bermanfaat.