Banyaknya instrumen investasi yang tersedia memberi lebih banyak pilihan kepada para investor. Namun perlu dipahami, tidak semua instrumen investasi cocok untuk semua investor. Ada beberapa hal yang biasa menjadi bahan pertimbangan dalam memilih instrumen investasi. Selain tujuan investasi dan profil risiko investor, Anda juga perlu mempertimbangkan jangka waktu investasinya.
Dilihat dari jangka waktunya, investasi dapat dibagi menjadi dua kategori. Keduanya adalah investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Baca juga : Investasi Sejak Dini
Daftar Isi
1. Investasi Jangka Pendek
Jenis investasi ini memiliki periode yang cukup pendek dengan hasil return yang dapat dilihat setelah 3 sampai 12 bulan. Jenis investasi ini juga sering disebut dengan istilah investasi sementara atau sekadar untuk mengamankan dana yang dimiliki sambil menunggu munculnya peluang investasi lain yang memiliki return relatif lebih optimal.
Setidaknya ada 2 ciri yang membuat sebuah instrumen investasi bisa disebut sebagai investasi jangka pendek. Pertama, investasi tersebut harus memiliki kualitas tinggi. Kedua, instrumen investasi tersebut harus sangat likuid dan mudah dijual kembali.
Meski secara sepintas investasi jangka pendek terlihat begitu sempurna, ada satu kekurangan yang dimilikinya. Dibandingkan dengan investasi jangka panjang, investasi jangka pendek memiliki return yang relatif jauh lebih rendah. Ada macam-macam investasi yang masuk ke dalam kategori ini. Salah satu di antaranya yang juga cukup populer adalah reksa dana.
Baca juga : Investasi Emas vs Investasi Saham
2. Investasi Jangka Panjang
Setiap instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori ini butuh waktu bertahun-tahun untuk mulai menghasilkan return. Tidak jarang, seorang investor harus menahan dan menyimpan investasi ini hingga 10 tahun sebelum menjualnya dan merealisasikan return. Bahkan tidak sedikit investasi jangka panjang yang hanya dibeli tanpa dijual kembali.
Meski membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan return, investasi jangka panjang umumnya memiliki return yang lebih optimal dibandingkan jenis investasi jangka pendek. Namun sebagai konsekuensinya, risiko yang ditanggung juga umumnya lebih tinggi.
Untuk memaksimalkan potensi dari investasi jangka panjang, Anda harus memiliki modal yang cukup besar. Selain itu Anda juga harus menerima fakta bahwa sebuah investasi jangka panjang bisa saja terus merugi selama beberapa tahun pertama. Karena itulah, perlu analisis yang cukup mendalam sebelum memutuskan untuk mengambil jenis investasi ini.
Baca juga : Strategi Investasi Properti
Ada cukup banyak instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori investasi jangka panjang. Salah satu yang cukup populer adalah investasi saham.