Sejarah Manusia Homo Wajakensis : Ciri-Ciri

Sejarah peradaban umat manusia tidaklah terlepas dari peran manusia purba di zaman dahulu kala. Tidak hanya di Indonesia melainkan seluruh dunia memiliki jenis manusia purba yang beragam dan berbeda. Setiap dekade perubahan bentuk manusia sempurna dimulai dari peradaban manusia purba terlebih dahulu.

Ibarat seekor kupu – kupu yang bermetamorfosa dari seekor ulat kemudian kepompong dan akhirnya beralih sempurna menjadi hewan cantik dan indah. Mengenal dan mempelajari sejarah awal mula manusia yang ada di bumi menjadi satu hal menarik untuk dipelajari. Khususnya pelajaran sejarah yang mengupas mengenai peradaban manusia dari zaman purba sampai saat sekarang.

Manusia purba yang hidup pada zaman dahulu belum mengenal tulisan juga hidup dengan cara yang sangat sederhana. Yaitu masih sangat bergantung pada kekayaan alam.

Baca juga : Pemanasan Global

Untuk itu, berikut ini beberapa penjelasan mengenai sejarah bagaimana manusia purba jenis Homo Wajakensis itu pernah ada di Indonesia. Sima uraiannya seperti di bawah ini:

Sejarah Manusia Homo Wajakensis

Manusia purba yang berasal dari jenis genus Homo merupakan salah satu manusia purba yang memiliki umur paling muda. Fosil dari manusia purba ini diperkirakan sudah ada semenjak abad 15.000-40.000 tahun sebelum masehi.

Sejarah Manusia Homo Wajakensis
Sejarah Manusia Homo Wajakensis

Terlihat dari volume otak manusia purba yang sudah hampir menyerupai manusia zaman saat ini. Karena itu diketahui jika manusia purba jenis ini merupakan jenis manusia (Homo), bukan salah satu manusia kera. Homo artinya adalah manusia purba yang mempunyai pikiran cerdas. Di Indonesia sendiri  salah satunya terdapat manusia Homo Wajakensis.

Baca juga : Teknologi Ramah Lingkungan

Fosil dari Homo Wajakensis sendiri ditemukan pada tahun 1889 di wilayah Wajak, Jawa Timur oleh seorang E. Debois. Hasil penemuan dari sisa – sisa manusia Wajak ini bisa menyimpulkan bahwa bagian dari tengkoraknya berbeda dengan struktur tengkorak bangsa Indonesia sekarang.

Manusia Homo Wajakensis ini memiliki persamaan dengan pribumi purba asli orang Australia. Sebab itu, Eugene Dubois yang menduga bahwa Homo Wajakensis merupakan ras Australoide atau nenek moyang yang memiliki silsilah langsung dengan bangsa asli Australia.

Manusia Wajakensis sendiri mulai menyebar di bagian timur dan barat Benua Australia. Memiliki sebuah rahang atas dan sebuah rahang bawah dari manusia purba ini sangat sama dengan manusia purba dari ras Australoid. Fosil yang sama pernah ditemukan di wilayah Keilor dan juga Talgai yang telah tinggal di daerah Irian dan Australia sejak lama.

Baca juga : Whatsapp Web

Menurut seorang peneliti, Homo Wajakensis adalah hampir sama seperti Homo Soloensis, kedua jenis ini berasal dari plestosen tinggi dan telah dikelompokkan. Karena dari sifat fisik mereka yang mendekati manusia seperti di zaman sekarang.

Berikut ini beberapa ciri dari manusia Homoe Wajakensis

Ciri – cirinya :

  • Muka cenderung datar dan lebar
  • Hidung yang lebar dan bagian mulut menonjol atau maju
  • Dahinya terkesan agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang terlihat nyata
  • Pipinya yang menonjol ke samping
  • Kapasitas otaknya bisa mencapai lebih dari 1300 cc, dan volume otak yang memiliki ukuran 1350cc-1450cc
  • Berat badan sekitar 30 – 150 kg
  • Tinggi badan mencapai 130 – 210 cm
  • Jarak antara hidung dan mulut masih begitu jauh
  • Perawakannya masih mirip seperti kera tetapi sudah bisa berdiri tegak
  • Cara berjalannya sudah bisa tegak
  • Otot dan tulang yang besar

Ciri dari pada fosil manusia jenis ini pada perempuan yaitu memiliki ciri muka yang datar dan agak lebar, pada akar hidung terlihat lebar dan bagian mulutnya menonjol sedikit. Bentuk dahinya agak miring dan di atas matanya terdapat ada busur kening yang nyata. Serta mempunyai volume otak besar sekitar 1.630 cc.

Baca juga : Otonomi Daerah

Sedangkan untuk fosil manusia homo wajakensis laki – laki dimana perlekatan otot sangat nyata. Terdapat langit – langit cukup dalam, rahang bawah berserta gigi memiliki ukuran yang cukup besar. Jika mereka menutup gigi maka muka atas akan mengenai pada muka bawahnya. Dari tulang pahanya yang terlihat dapat diperkirakan tubuhnya memiliki tinggi sekitar 173 cm.

Homo jenis inis juga diklasifikasikan ilmiah menjadi beberapa yaitu:

  • Kingdom : animalia
  • Filum : chordata
  • Kelas : mamalia
  • Ordo : primata
  • Subordo : haplorhini
  • Famili : hominidae
  • Subfamili : himininfamiliae
  • Bangsa : hominini
  • Genus : homo
  • Species : homo sapiens
  • Subspecies : homo wajakensis

Berkaitan dengan jenis klasifikasi ilmiah manusia wajak atau Homo wajakensis ini termasuk kelompok Homo sapiens, sehingga cirinya hampir menyamai Homo sapiens. Homo jenis ini  sangat berbeda dengan ciri – ciri dengan jenis Pithecanthropus yang ciri fisik tubuhnya mirip kera dan ditumbuhi oleh banyak bulu. Jenis atau kelompok genus homo memiliki perawakan tubuhnya seutuhnya manusia yang berdiri tegak.

Mengenai homo wajakensis atau manusia wajak yang merupakan spesies homo sapiens yang mencari makanan dengan cara berburu. Namun jenis manusia purba ini mengolah makanan mentahnya sudah dengan cara dimasak walaupun caranya sangat sederhana.

Baca juga : Pengetian Negara

Manusia purba juga mempunyai cara hidup yang sangat sederhana dan masih sangat bergantung dengan alam sekitarnya. Berikut ini adalah ulasan mengenai corak kehidupan manusia purba pada zaman dahulu:

1. Masa Berburu untuk Mengumpulkan Bahan Makanan

Masa Berburu untuk Mengumpulkan Bahan Makanan
Masa Berburu untuk Mengumpulkan Bahan Makanan

Ciri kehidupan manusia purba pada zaman ini yaitu :

  • Tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap
  • Hidup sendiri atau dengan kelompok dengan jumlah kecil
  • Mengumpulkan makanan jenis umbi – umbian
  • Menggunakan alat yaitu kapak genggam untuk berburu hewan
  • Berlindung hanya di dalam goa
  • Bisa membuat lukisan berupa cap jari tangan dengan babi rusa dalam keadaan terpanah, umumnya menggunakan warna seperti hitam, putih, dan juga merah

2. Maca Dalam Bercocok Tanam

Maca Dalam Bercocok Tanam
Maca Dalam Bercocok Tanam

Ciri kehidupan manusia purba pada zaman ini yaitu :

  • Hidupnya mulai bisa menetap pada suatu tempat dan bisa melakukan kegiatan dengan cara bercocok tanam
  • Mulai bisa menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit hewan atau kulit kayu pohon
  • Membuat rumah dari kayu atau daun
  • Apabila tanah yang mereka tempati tidak subur, maka mereka akan berpindah ke tempat lain
  • Mampu membuat alat – alat bercocok tanam, seperti alat mata panah, beliung persegi, kapak lonjong, dan perhiasan wanita dan pria

3. Masa Mengenal Sebuah Kepercayaan

Masa Mengenal Sebuah Kepercayaan
Masa Mengenal Sebuah Kepercayaan

Ciri kehidupan manusia purba pada zaman ini yaitu :

  • Manusia purba mulai melakukan upacara – upacara tertentu, hal tersebut sebagai bukti adanya kekuatan yang melebihi dari diri mereka.
  • Mulai membuat bangunan besar untuk dijadikan sebagai tempat berdoa dan melakukan upacara agama.

4. Masa Perundagian

Masa Perundagian
Masa Perundagian

Ciri kehidupan manusia purba pada zaman ini yaitu :

  • Mereka mulai tinggal di sebuah desa atau perkampungan dalam waktu yang cukup lama dan menetap
  • Mempunyai kemampuan dalam mengolah logam, seperti cincin, gelang
  • Sudah mengenal sistem barter untuk mendapatkan logam dan bahan lainnya

Dengan begitu manusia wajak bisa bertubuh tinggi sesuai dengan isi tengkoraknya yang besar. Wajak juga sudah termasuk Homo sapiens, namun sangat berbeda ciri – cirinya dengan yang berjenis Pithecanthropus. Manusia wajak juga mempunyai ciri-ciri baik seperti Mongoloid dan juga jenis Austromelanesoid.

Baca juga : Contoh Surat Tugas

Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan bentuk tengkorak penduduk asli dari suku Aborigin di Australia. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah yang berada di Serawak Malaysia, jenis manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan juga fosil dari Australoid dari Cina Selatan, dan juga Australia Selatan.

Untuk meneliti lebih lanjut mengenai homo wajakensis, Anda bisa berkunjung langsung ke Museum Wajakensis yang ada di Tulungagung, buka setiap hari Senin – Sabtu mulai pukul 08.00-14.00 WIB dan tidak dipungut biaya untuk datang kesana.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai sejarah manusia purba jenis homo wajakensis. Semoga menjadi manfaat dan ilmu.